Kekasih, Jangan garami kopiku dengan kesedihanmu. Relakan rasa pahitnya menggantikan dukamu.
Demi kopi yang mencintai pahit atas dirinya, aku rela membunuh malamku meski harus dikutuk kantuk; dan dipenjara insomnia.
Kopi dan perempuan, mereka saudara kembar. Dua-duanya keras kepala perihal rasa.
Mana yang lebih pahit; Kopi tanpa cumbuan gula, atau rindu yang dibiarkan gigil tanpa nama?
Dengan memagut secangkir kopi, aku berlindung dari godaan kesepian yang merasuk.
.. adalah kopi, miniatur surga yang terangkum dalam secangkir rasa yang bernyawa.
Kopi yang baik adalah kopi yang bisa menjadikan dirimu lebih tangguh dari lidahmu, dalam menanggung kepahitan.