Waktu berjalan ke Barat di waktu pagi hari matahari mengikutiku di belakang. Aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang di depan. Aku dan matahari tidak bertengkar tentang siapa di antara kami yang telah menciptakan bayang-bayang, aku dan bayang-bayang tidak bertengkar tentang siapa di antara kami yang harus berjalan di depan.
Kekasih, Jangan garami kopiku dengan kesedihanmu. Relakan rasa pahitnya menggantikan dukamu.
Seperti kenangan, ia adalah jasad yang mati sebab kepergianmu. Setelah itu, bumi tenggelam. Karena tak lagi sanggup menampung penghuni kedua mataku.
Dari Ibu, aku belajar indahnya berbagi. Berbagi makan dalam kandungannya, berbagi minum dalam pangkuannya. Dari Ibu, aku belajar indahnya berbagi. Berbagi nyawa dalam rahimnya, berbagi surga dalam do'anya.
Kekasih, sederas-derasnya hujan, langit tak akan tenggelam. Begitulah seharusnya cinta.
Ada hal yang lebih aku takuti dari kehilanganmu, yaitu saat aku ingat bahwa aku akan kehilanganmu.
Jika cinta memang butuh sebuah alasan, alasanku karena kamu ada di bumi ini.